BEM USTJ Datangi Kantor Komnas HAM Sampaikan Usut tuntas Oknum Polisi yang Tembak Rakyat Sipil di Dogiyai

    BEM USTJ Datangi Kantor Komnas HAM Sampaikan Usut tuntas Oknum Polisi yang Tembak Rakyat Sipil di Dogiyai
    Mahasiswa USTJ Melakukan Aksi di halaman Kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Papua - Foto ist

    DOGIYAI - Peristiwa Mapia-Dogiyai berdarah adalah rangkaian peristiwa penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipil di Kampung Gopouya, Kampung Tugomani, Kampung  Bomomani dan perbukitan Degeidimi oleh aparat Kepolisian yang bertugas di Polres Paniai dan, Polres Dogiyai, Pada hari Sabtu Tanggal 21 Januari 2023, sekitar pukul 11.00 Waktu Papua hingga 15.30 WP.

    Kasus penembakan yang terjadi di Dogiyai ini merupakan, satu dari beberapa kasus penembakan yang belum juga ada titik temunya. Sepertinya, kasus penembakan terhadap Alm. Geri Goo  yang ditembak depan pertamina Mauwa Dogiyai pada tahun 2018 belum juga diusut tuntas.  Oleh karena itu, maka, akan menjadi boomerang dan menurut analisa kami akan bahaya jika  kemudian tidak dipercepat proses penanganan kasus penembakan yang menyebabkan  meninggalnya petugas Pol-PP Dogiyai.

    Kasus penembakkan yang terjadi di Mapia, Dogiyai (21/1/2023) adalah kejahatan Kriminal yang patut ditindak tegas oleh pihak yang berwajib, kasus ini dibiarkan berlarut lama.  Kasus ini telah terang benderang bahwa kasus ini murni ulah oknum aparat Polisi yang telah diakui oleh Kompol Samuel D. Tatiratu yang adalah Kepala Kepolisian Resort Dogiyai saat konferensi  pers bersama PJ bupati Dogiyai di Mapolres.


    Menindaklanjuti kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi di Dogiyai  maka kami BEM USTJ yang secara hakiki mempunyai fungsi agen of control yang  mempunyai tugas dan fungsi sebagai pengontrol dan penyambung aspirasi rakyat maka tentu  sudah seharusnya kita mengawal kasus ini. 

    Tindak Lanjut BEM USTJ

    Kasus penembakkan dan pembunuhan yang terjadi pada hari Sabtu Tanggal 21 Januari
    2023, sekitar pukul 11.00 Waktu Papua hingga 15.30 WP. Oleh oknum Polisi secara brutal 
    membunuh terhadap masyarakat sipil di Dogiyai. Bersumber dari suarapapua.com (23/1/2023) telah diperjelas kasus ini dengan kronologi yang telah dimuat Pasalnya satu warga meninggal atas nama Yulianus Tebay dan empat korban lain luka-luka.

    Badan Eksekutif Mahasiswa USTJ berpandangan bahwa ada kejanggalan dan sengaja diperlambat dalam proses penindakan kasus ini karena sejauh ini keluarga korban dan masyarakat Dogiyai sedang menunggu kapan pelaku akan diproses hukum.

    Dengan demikian atas resahan masyarakat ini maka BEM PT USTJ pada hari Senin, 20 Februari 2023 mengunjungi Kantor  Komnas HAM RI perwakilan Papua di Jl. Soa Siu, Mandala, Kec. Jayapura, Papua dengan agenda audiensi kepada kepala Komnas Ham RI perwakilan Papua terkait kasus penembakkan dan pembunuhan oleh oknum Polisi di Dogiyai ini. Kami diterima lansung oleh Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua di Kantornya.  Pembahasannya cukup alot dan kami mendapatkan jawabannya bahwa KOMNAS HAM RI kesannya memperlambat proses penyelidikan ini, karena ternyata laporan kasus ini telah  ditanggukan ke KOMNAS HAM RI per tanggal 14 Februari 2023. Kini hampir satu minggu belum 
    juga ada tindakan yang terukur untuk kasus ini. Pasalnya, Solidaritas Mahasiswa Papua kasus 
    Dogiyai telah mendatangi kantor pusat Komnas Ham RI di Jakarta dengan substansi yang sama. 

    Sikap dari BEM PT USTJ terkait Kasus Penembakkan dan Pembunuhan Alm.Yulianus Tebai :
    1. Mendesak KOMNAS HAM RI segera bentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam peristiwa Mapia Dogiyai berdarah.
    2. Meminta kepada Kapolri dan Kapolda Papua untuk menagkap dan Memeriksa dan harus  dihukum terhadap Polres Dogiyai yang menewaskan Yulianus Tebai dan 4 orang warga sipil 
    lainnya. 
    3. Mengusut tuntas kasus penembakan dan pembunuhan secara terbuka terkait informasi dalam 
    proses tindakan tegas pelaku untuk memastikan pihak korban puas akan proses ini. 

    bem ustj jayapura papua
    Aleks Waine

    Aleks Waine

    Artikel Sebelumnya

    DPRD Kabupaten Dogiyai Gelar Rolling Alat...

    Artikel Berikutnya

    Atasi Daya Beli Rendah, KAPP Kabupaten Dogiyai...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Tags